Sharingan 3 - Naruto
Sejarah digunakan untuk mempelajari masa lalu dan yang masih ada kaitannya dengan masa kini dan selanjutnya digunakan untuk menentukan langkah kita di masa depan. - Edward Aria Jalu-

Sejarah Bangsa Sumeria

Sumeria adalah sebuah peradaban umat Manusia tertua di Dunia yang terletak di wilayah Timur Tengah tercatat dalam sejarah (sekitar 3.500 - 2.300 tahun SM) bangsa Sumeria berada di wilayah kota negara Mesopotamia kuno (Irak Tenggara) dari catatan terawal abad ke-4 SM sampai munculnya Babilonia pada abad ke-3 SM. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan sudah memiliki sistem pengairan. Bangunan-bangunan mereka dibuat dari lumpur. Mereka juga menganut agama Politheisme (lebih dari satu tuhan/dewa).

Sejarah Peradaban Mesopotamia

Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani dari kata “Mesos (Tengah)” dan Patmos (Sungai), yang artinya “daerah diantara sungai-sungai”. Sungai yang dimaksud adalah sungai Trigis dan sungai Eufrat.

Peradaban Lembah Sungai Indus

Peradaban Lembah Sungai Indus berada sepanjang Sungai Indus di Pakistan sekarang ini. Puing Mohenjo-daro difoto di atas merupakan pusat dari masyarakat kuno ini.

Peradaban China Kuno

Asia Timur sering disebut dengan istilah Timur Jauh, terjemahan dari bahasa Inggris The Far East. Istilah dalam bahasa Inggris, The Far East itu merupakan imbangan terhadap istilah-istilah The Near East dan The Middle East.

Peradaban Mesir Kuno

Mesir Kuno adalah sebuah peradaban kuno yang terletak di bagian timur-laut Benua Afrika. Terpusat di sepanjang hilir Sungai Nil, peradaban ini berawal dari unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM.

Rabu, 30 April 2014

Peradaban Mesir Kuno

Selamat Datang di Dunia Mesir Kuno
LOKASI
Mesir Kuno adalah sebuah peradaban kuno yang terletak di bagian timur-laut Benua Afrika. Terpusat di sepanjang hilir Sungai Nil, peradaban ini berawal dari unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM.


SEJARAH AWAL

Pada awalnya hanya ada Nun (air). Kemudian suatu hari muncul sebuah bukit yang disebut Ben-Ben. Di atas bukit, berdirilah Atum-Dewa Pertama.

Ketika Atum batuk, keluarlah Shu-Dewa Udara dan Tefnut-Dewi Kelembaban. Mereka memiliki dua anak, yang pertama bernama Geb-Dewa Bumi dan Nut-Dewi Langit. Kemudian dari mereka terlahir empat anak yaitu Osiris, Isis, Seth dan Nephthys.


Osiris menjadi penguasa Bumi dan Isis menjadi istrinya. Osiris adalah pemimpin yang baik dan telah berkuasa selama bertahun-tahun.

Bagiamanapun juga semuanya tidak berjalan lancar. Seth sangat iri kepada Osiris karena dia ingin menjadi penguasa Bumi. Hingga suatu hari ketika dia sudah tidak bisa menahan amarah, dia membunuh Osiris.

Osiris masuk ke alam bawah dan kemudian Seth yang menjadi penguasa bumi. Namun Osiris dan Isis memiliki seorang anak yang bernama Horus. Horus dan Seth bertempur hebat dengan kemenangan dimiliki oleh Horus. Akhirnya Horus menjadi penguasa Bumi dan Osiris menjadi penguasa alam bawah (kematian).



SEJARAH PERADABAN

Bangsa Mesir Kuno memiliki beberapa periode kehidupan. Antara lain seperti Kerajaan Tua pada era perunggu, Kerajaan Menengah dan Kerajaan Baru. Keberhasilan peradaban Mesir Kuno dikarenakan mereka mampu memanfaatkan alam sekitar. Seperti menggunakan Sungai Nil sebagai sumber irigasi.

Banyak sekali prestasi mengagumkan yang dicapai peradaban Mesir Kuno. Antara lain penggalian, survei tempat, pembangunan monumen (seperti piramida, kuil dan obelisk), sistem matematika, efektivitas sistem pengobatan, teknik produksi agrikultur, teknologi pembuatan kaca, literatur-literatur terbaru, perjanjian damai dan membuat kapal. Seni dan arsitektur Mesir Kuno paling banyak ditiru bangsa-bangsa lain, barang-barang antiknya sudah menyebar hingga ke sudut dunia dan bangunannya sudah menjadi menginspirasi penjelajah dan penulis selama berabad-abad.


Periode Pra-Dinasti
5500 SM

Quote:Pada periode Pra-Dinasti, iklim Mesir tidak begitu kering seperti saat ini. Sebagian besar wilayah ditutupi oleh padang savana. Berburu merupakan sesuatu yang wajar pada zaman ini. Asesoris seperti gelang dan kalung sudah menjadi tradisi.

Sebuah suku kecil dekat Sungai Nil sudah menguasai sistem agrikultur. Budaya terbesar berada di sisi utara Mesir, yaitu kebudayaan Badari yang dikenal dengan pembuatan keramik kelas tinggi dan peralatan dari batu. Sedangkan di bagian selatan Mesir ada kebudayaan Naqada yang berkembang sekitar 4000 SM. Kebudayaan ini terkenal dengan pembuatan pedang dan artefak batu obsidian yang di import Ethiopia.


Periode Dinasti Awal
3050-2686 SM

Seorang pendeta Mesir Kuno, Manetho, membuat sebuah sistem yaitu dengan mengumpulkan garis keturunan fir'aun dari Menes ke dalam 30 dinasti. Sistem tersebut masih digunakan hingga sekarang. Dia memulai sejarah besar ini dengan memilih fir'aun Menes sebagai raja pertama yang diyakini berhasil menyatukan Mesir bagian atas dan Mesir bagian bawah. Bagaimanapun juga dunia meyakini bahwa fir'aun Menes sebenarnya adalah fir'aun Narmer.

Periode Kerajaan Tua
2686-2181 SM

Kerajaan Tua merupakan periode keemasan yang berhasil dicapai peradaban Mesir Kuno. Pencapaian fantastik ini antara lain berupa perkembangan arsitektur, seni dan teknologi. Didukung dengan meningkatnya produksi agrikultur. Bukti sejarah Kerajaan Tua yang paling terkenal hingga sekarang adalah Piramida Giza dan Sphinx Raksasa.

Periode Intermediet Pertama
2181-1991 SM

Setelah pemerintahan pusat mulai runtuh di akhir periode Kerajaan Tua, sistem administrasi sudah tidak dapat lagi menahan perekonomian Mesir. Pemerintah regional sudah tidak bisa diharapkan lagi menangani krisis tersebut. Kabur dari kesetiaan mereka terhadap kerajaan, pemerintah lokal mulai berlomba dengan daerah masing-masing untuk merebut wilayah dan kendali politik.

Periode Kerajaan Menengah
2134-1690 SM

Para fir'aun dari Kerajaan Menengah berusaha mengembalikan kemakmuran dan keseimbangan negara, demikian pula dalam bidang seni, literatur dan bangunan. Pemimpin terakhir dan terbesar Kerajaan Tua yaitu Amenemhat III mulai memproduksi pasukan pekerja berat, terutama untuk penambangan dan pembangunan.

Periode Intermediet Kedua dan Hyksos
1674-1549 SM

Sekitar 1785 SM ketika kekuatan fir'aun Kerajaan Menengah melemah, suku Semitic Canaanites, yang telah diketahui bermukim Delta Timur kota Avaris, mengendalikan Mesir. Mereka memaksa pemerintah pusat untuk mundur ke Thebes.

Para Hyksos (penguasa asing) yang mengadaptasi model pemerintahan dan mengaku diri mereka sebagai fir'aun, kemudian menambahkan budaya-budaya Mesir ke dalam tradisi mereka. Mereka mamperkenalkan peralatan baru seperti dual panah dan kereta kuda. Mereka berhasil menguasai daerah utara sedangkan daerah selatan berhasil dikuasai saudara mereka, Nubian Hyksos.


Periode Kerajaan Baru
1549-1069 SM

Fir'aun Kerajaan Baru Mesir menciptakan sebuah masa yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia menambah kekuatan militer dengan memperkuat perbatasan dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara tetangga. Kekuatan militer dibawah kendali Tuthmosis I dan cucunya, Tuthmosis III memperluas pengaruh fir'aun menjadi sebuah kerajaan terbesar Mesir yang pernah dibuat.

Ketika Tuthmosis III wafat pada 1425 SM, Mesir menjadi kerajaan besar yang dimulai dari Niya (bagian barat-laut Syria) hingga air terjun ke-4 Nil di Nubia. Mereka mulai memperkenalkan dewa Amun. Fir'aun wanita Hatshepsut menggunakan semacam propaganda untuk mengesahkan pengakuan ketahtaannya. Pemerintahannya sukses yang dubuktikan dengan ekpedisi pasar ke Punt, pemakaman elegan, sepasang obelisk dan sebuah kuil di Karnak.


Periode Intermediet Ketiga
1069-653 SM

Setelah kematian Ramesses XI pada 1078 SM, Smendes mengajukan otoritas terhadap bagian utara Mesir, memerintah mulai dari Tanis. Bagian selatan dikendalikan oleh Pendeta Tinggi Amun dari Thebes. Pada era ini, orang-orang Libya telah bermukim di delta barat. Para pangeran dari Libya mengambil alih delta dibawah Soshenq I pada 945 SM dan mendirikan Dinasti Bubastite yang memerintah selama 200 tahun.

Sekitar 700 SM, sebagian Mesir jatuh ke tangan Kerajaan Assyria dan perang antara kedua kerajaan tersebut sudah tak dapat dibendung lagi. Fir'aun Taharqa menikmati keberhasilannya meraih stok makanan di Near East. Bagiamanapun juga Raja Assyria, Sennacherib berhasil mengalahkan fir'aun Taharqa di Near East.
Periode Akhir

Dengan tidak adanya rencana pendudukan secara permanen, bangsa Assyria menyerahkan kekeuasaan Mesir ke vassal-vassal yang diketahui sebagai Raja Saite dari Dinasti ke-26. Pada 563 SM, Raja Saite Psamtik I berhasil mengusir Assyria dengan menyewa tentara-tentara Yunani yang diketahui sebagai armada laut pertama Mesir. Seiring berjalannya waktu pengaruh Yunani mulai meluas.

Pada 609 SM, Necho II berperang dengan bangsa Babilonia, Chaldea, Media dan Scythia dalam uji coba menyelamatkan Assyria. Bagaimanapun juga percobaan untuk menyelamatkan Mesir gagal. Mesir menunda usaha bantuan terlalu lama, Niniwe sudah jatuh dan Raja Sin-shar-ishkun tewas di saat yang sama ketika Necho II mengirimkan pasukannya ke utara. Bagaimanapun juga Necho II berhasil menyapu tentara Israel dibawah pimpinan Raja Josiah tetapi dia dan Assyria kalah dalam pertempuran Harran. Necho II dan Ashur-uballit II berhasil dikalahkan di Carchemis. Bangsa Mesir terpaksa menetap di daerah tersebut selama beberapa dekade, berjuang bersama Raja Nabopolassar dan Nebuchadnezzar II. Namun pada 525 SM, bangsa Persia yang dipimpin Cambyses II berusaha menjajah Mesir.


Dinasti Ptolomeus

Pada 332 SM, pemimpin Yunani terbesar, Alexander Yang Agung berusaha merebut Mesir dari Persia dan sukses tanpa perlawanan sama sekali. Pemerintahan didirikan di ibu kota baru, Alexandria, oleh Ptolomeus dengan sistem yang sama seperti yang dimiliki Mesir. Alexandria menunjukkan sebagai kota yang kuat dan bergengsi dan menjadi pusat pembelajaran serta budaya, dengan Perpustakaan Alexandria sebagai sumber utama. Budaya Yunani tidak menggantikan budaya asli Mesir. Mereka membangun kuil-kuil dengan gaya Mesir, mendukung pemujaan kuno, dan menganggap diri mereka sebagai Fir'aun.

Periode Roma

Mesir menjadi provinsi Kerajaan Roma pada 30 SM setelah kekalahan Marc Antony dan Ratu Cleopatra VII oleh Octavianus pada Pertempuran Actium. Bangsa Roma sangat bergantung sekali oleh gandum Mesir dan tentara Roma dibawah pimpinan seorang yang ditunjuk Kaisar berusaha mengurangi pemberontakan, memungut pajak yang besar dan mencegah serangan bandit. Meskipun Romawi lebih kasar daripada Yunani, mereka tetap menghormati tradisi mumifikasi dan pemujaan terhadap dewa-dewa.

Pada pertengahan abad pertama, Kekristenan mulai berkembang di Iskandariah. Namun karena dianggap akan memusnahkan paganisme, mereka menyerang orang-orang Kristen. Penyerangan tersebut memuncak saat pembersihan Diokletianus yang dimulai pada 303. Akan tetapi orang-orang Kristen berhasil menang. Pada tahun 391, Kaisar Theodosius mengumandangkan undang-undang yang melarang ritus-ritus pagan dan menutup kuil-kuil. Budaya pagan Mesir mengalami keruntuhan dan pembacaan terhadap Hieroglif mulai punah. Kuil-kuil dialihfungsikan sebagai Gereja atau ditinggalkan.


Kependudukan Arab Muslim

Caliph Umar yang diutus oleh Muhammad mengirimkan sekitar 4000 pasukan Arab dengan Amr-Ibn Al-Aas sebagai pemimpin, yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam di barat. Pada April 641 mereka berhasil melumpuhkan Alexandria. Byzantine memasang target untuk merebuk kembali Mesir dan memenangkan kembali Alexandria pada 645, namun kaum Muslim kembali merebutnya pada 646, secara penuh telah berhasil menduduki Mesir.

Aran memaksakan pajak istimewa untuk Mesir yang dikenal dengan sebutan Jizya. Pada abad ke-7 Arab menggunakan kata quft untuk menyebut orang-orang Mesir. Kemudian mereka dikenal sebagai Copt Gereja-Gereja Mesir non-Chalcedonian dikenal dengan nama Gereja Coptic. Selama beberapa abad penduduk Mesir berhasil di Islamkan. Namun bagaimanapun juga beberapa penduduk kuno masih ada yang bertahan dengan budaya dan bahasa mereka.



PEMERINTAHAN DAN EKONOMI

Administrasi dan Pemerintahan

Pharaoh atau Fir'aun adalah pemimpin yang absolut dan secara teori memiliki kendali penuh atas tanah dan sumber dayanya. Dia juga komandan militer tertinggi dan kepala pemerintahan. Kemudian orang kedua setelah Pharaoh adalah Vizier atau Wazir, dia bertugas bertanggung jawab dalam administrasi. Dia juga berperan sebagai perwakilan Pharaoh yang mengkoordinir survey lahan, kas negara, pembangunan, sistem hukum dan arsip-arsip kerajaan.

Pada tingkat regional, kerajaan dibagi menjadi 42 wilayah administratif yang disebut nome yang masing-masing dikepalai oleh seorang Nomarch atau Nomark, dan merekalah yang bertanggung jawab kepada Vizier. Kuil-kuil merupakan tulang punggung perekonomian dan bukan hanya sebagai tempat pemujaan. Kuil juga berfungsi sebagai tempat mengumpulkan dan menyimpan kekayaan negara.


Sistem Pembayaran

Sebagian besar perekonomian diatur secara ketat oleh pusat. Walaupun Mesir Kuno belum menggunakan koin hingga Periode Akhir, mereka menggunakan sistem semacam barter-uang, yaitu menggunakan karung beras dan beberapa deben (satuan berat yang setara dengan 91 gram) tembaga atau perak sebagai dominatornya.

Pekerja dibayar menggunakan biji-bijian, pekerja kasar biasanya mendapat 5 karung (200 kg) setiap bulan sedangkan mandor 7 karung (250 kg). Harga tidak berubah di seluruh wilayah dan biasanya dicatat utuk membantu perdagangan. Misalnya kain seharga 5 deben tembaga sementara sapi seharga 140 deben. Pada abad ke-5 SM, uang koin mulai dikenal di Mesir. Awalnya koin digunakan sebagai nilai standar dari logam mulia dibanding sebagai uang yang sebenarnyan, namun baru beberapa abad kemudian uang koin mulai digunakan sebagai standar perdagangan.


Status Sosial

Masyarakat Mesir Kuno pada saat itu sangat terstratifikasi dengan status sosial mereka, dan mereka sangat suka menonjolkan status mereka. Petani merupakan golongan yang paling banyak saat itu, namun hasil pertanian dimiliki oleh keluarga ningrat yang memiliki lahan pertanian tersebut. Petani juga dikenao pajak tenaga kerja dan mereka diapkasa membuat konstruksi irigasi menggunakan sistem corvee.

Seniman dan pengrajin memiliki status yang lebih tinggi dari petani namun mereka tetap dibawah kendali negara. Mereka bekerja di toko-toko yang terletak di sekitar kuil dan dibayar langsung dari kas negara. Juru tulis dan pejabat menempati strata di atas seniman dan biasanya mereka disebut "kelas kulit putih", dikarenakan mereka mengenakan linen berwarna putih sebagai tanda status mereka. Perbudakan sudah dikenal namun secara spesifik belum terungkap.

Mesir Kuno memandang pria dan wanita, sama dimata hukum kecuali budak. Mereka memiliki hak yang sama untuk menjual properti, membuat kontrak, menikah, bercerai. Dibandingkan bangsa-bangsa lain di dunia, wanita memiliki kesempatan sukses yang lebih besar. Contohnya adalah Hatshepsut atau Cleopatra yang dapat menjadi Pharaoh. Namun wanita jarang sekali mengambil alih urusan administrasi dikarenakan pendidikan yang sangat minim pada waktu itu.


Sistem Hukum

Pharaoh adalah kepala hukum yang juga bertugas membuat peraturan, menciptakan keadilan serta menjaga ketentraman. Konsep tersebut biasa disebut sebagai Ma'at. Dewan sesepuh lokal atau yang dikenal sebagai Kenbet mengurusi pelanggaran-pelanggaran kecil. Sedangkan pelanggaran-pelanggaran berat diurus oleh Vizier atau Fir'aun.

Dalam beberapa kasus, negara berperan penting dalam kasus hukum. Mereka tidak segan menyiksa atau memukuli pelanggar apabila tidak angkat bicara. Hukuman pelanggaran ringan antara lain: denda, pemukulan, mutilasi bagian wajah dan pengasingan. Sedangkan pelanggaran berat seperti pembunuhan atau penjarahan makam dikenakan hukuman antara lain: pemenggalan leher, ditenggelamkan dan ditusuk.
Pertanian

Kondisi geografi yang tepat di sekitar Sungai Nil merupakan senjata utama bidang pertanian Mesir Kuno. Mereka mengenal 3 musim yaitu Akhet (banjir) yang berlangsung bulan Juni-September, Peret (tanam) pada bulan Oktober-Februari, dan Shemu (panen) yaitu bulan Maret-Mei. Hasil pertanian utama mereka adalah gandum.

Mereka menanam gandum emmer dan jelai serta beberapa gandum sereal sebagai bahan roti dan bir. Tanaman-tanaman Flax diambil batangnya sebagai serat yang akan dipisahkan dan dijadikan benang. Papirus ditanam untuk membuat kertas. Sayur-sayuran seperti bawang perai dan bawang putih ditanam di petak-petak kebun dekat dengan pemukiman. Sedangkan buah-buahan seperti melon, squash dan anggur ditanam di tempat yang lebih tinggi.


Peternakan

Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa hubungan manusia dan hewan harus seimbang karena bagian dari kosmos. Sapi adalah hewan ternak paling penting karena menunjukkan martabat pemiliknya. Selain itu ada juga kambing, domba dan babi. Unggas layaknya bebek, angsa dan merpati ditangkap dan dibawa ke peternakan. Sungai Nil menghasilkan sebagian besar ikan. Lebah dipelihara untuk menghasilkan madu dan di lilin dari Periode Kerajaan Lama.

Keledai dan lembu digunakan menjadi hewan pekerja. Mereka menginjak-injak tanah dan bibit untuk pertanian. Lembu yang gemuk dikorbankan untuk persembahan kepada dewa. Kuda dibawa oleh Hyksos pada Periode Intermediet ke-2, sedangkan unta tidak pernah dipakai. Anjing, kucing dan monyet dijadikan peliharaan di rumah. Selama periode Pra-Dinasti dan Akhir, pemujaan terhadap dewa dalam bentuk binatang sangat populer. Contohnya adalah Dewi Kucing Bestet dan Dewa Ibis Toth.


Sumber Daya Alam

Mesir kaya sekali akan batu bangunan, bijih tembaga dan timah, emas serta batu-batuan semi-mulia. Kekayaan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Mesir Kuno untuk membuat patung dan perhiasan-perhiasan lain. Balsam yang digunakan untuk mumifikasi juga terbuat dari gypsum yang berasal dari Wadi Natrun. Wadi Hammamat merupakan penghasil batu granit, greywacke dan emas terbesar di Mesir.

Perdagangan

Masyarakat Mesir Kuno berdagang dengan negara-negara tetangga untuk memperoleh barang yang tidak bisa didapatkan disana. Pada masa Pra-Dinasti, mereka berdagang dengan Nubia untuk mendapatkan emas dan dupa. Kendi minyak bergaya Palestina dapat ditemukan di makam Pharaoh dinasti pertama. Pharaoh Namrmer memproduksi tembikar Mesir di Kanaan dan mengekspor kembali ke Mesir.


BAHASA

Perkembangan Historis

Bahasa yang digunakan Mesir Kuno adalah bahasa Afro-Asiatik yang berkerabat dekat dengan bahasa Berber dan Semit. Bahasa ini merupakan bahasa dengan sejarah terpanjang setelah Sumeria. Bahasa Mesir Kuno sudah ditulis sejak 3200 SM namun dituturkan dalam waktu yang lebih lama. Fase-fase tersebut meliputi Mesir Lama, Pertengahan, Akhir, Demotik, Koptik. Tulisan Mesir tidak menunjukkan perbedaan dialek sebelum Koptik, tetapi mungkin dituturkan dalam dilek-dialek regional di sekitar Memphis dan nantinya Thebes.


Kesusasteraan

Tulisan pertama kali ditemukan di lingkungan kerajaan, terutama pada barang-barang di makam keluarga kerajaan. Pekerjaan menulis biasanya hanya diberikan kepada orang-orang tertentu yang juga menjalankan institusi Per Ankh atau Rumah Kehidupan, serta perpustakaan (disebut Rumah Buku), laboratorium, dan observatorium.

Karya-karya literatur yang terkenal sebagian ditulis dalam bahasa Mesir Klasik, yang terus digunakan secara bahasa tertulis hingga sekitar tahun 1300 SM. Bahasa Mesir Akhir mulai digunakan mulai masa Kerajaan Baru sebagai mana direpresentasikan dalam dokumen administratif Ramses, puisi dan kisah cinta, serta teks-teks Demotik dan Koptik. Selama periode ini, berkembang tradisi menulis autografi di makam. Genre ini dikenal sebagai Sebayt (instruksi) dan dikembangkan sebagai usaha untuk menurunkan ajaran dan tuntunan bangsawan terkenal.


Tulisan

Tulisan hieroglif terdiri dari sekitar 500 simbol. Sebuah hieroglif dapat mewakili kata atau suara. Simbol yang sama dapat menyajikan tujuan yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula. Hieroglif adalah aksara resmi, digunakan pada monumen batu dan kuburan. Pada penulisan sehari hari, juru tulis membuat tulisan kursif, yang disebut keramat. Tulisan kursif ini lebih cepat dan mudah. Sementara hieroglif formal dapat dibaca dalam baris atau kolom di kedua arah (walaupun biasanya ditulis dari kanan ke kiri), aksara keramat selalu ditulis dari kanan ke kiri, biasanya pada baris horisontal.

Sebuah bentuk baru penulisan, demotik, menjadi gaya penulisan umum, dan inilah bentuk tulisan (bersama dengan hieroglif formal) yang menyertai teks Yunani di Batu Rosetta. Sekitar abad ke-1 Masehi, aksara Koptik mulai digunakan bersama aksara demotik. Koptik adalah modifikasi abjad Yunani dengan penambahan beberapa tanda-tanda demotik. Meskipun hieroglif formal digunakan dalam acara seremonial hingga abad ke-4, menjelang akhir abad hanya segelintir kecil imam yang masih bisa membacanya.



BUDAYA

Kehidupan Sehari-Hari

Rumah masyarakat Mesir Kuno dibangun menggunakan tanah liat yang didesain khusus untuk menjaga udara tetap dingin walapun pada siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka dan ada penggilingan roti serta oven kecil. Bagian tembok dicat dengan warna putih, beberapa dihiasi dengan linen warna-warni. Sedangkan bagian lantai menggunakan tikar buluh dilengkapi furnitur sederhana.

Masyarakat Mesir Kuno juga sangat menghargai kebersihan dan penampilan. Sebagian besar mandi di Sungai Nil menggunakan sabun yang terbuat dari lemak hewani atau kapur. Para pria rajin bercukur agar tetap rapi, menggunakan parfum dan balsem untuk kebersihan kulit. Pakaian terbuat dari linen sederhana dan umumnya berwarna putih. Baik pria maupun wanita menggunakan semacam wig, perhiasan dan kosmetik. Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga dianggac cukup dewasa (sekitar umur 12 tahun). Ibu-ibu bertugas menjaga anak-anak sedangkan para ayah harus bekerja.

Musik dan tarian adalah hiburan paling populer bagi yang mampu. Alat musik awalnya hanya berupa flute dan harpa, kemudian terompet, seruling dan oboe sebagai tambahan. Pada era Kerajaan Baru, bel mulai dimainkan. Berikut drum, simbal, tamborin dan lute mulai digunakan. Mesir Kuno juga mengenal beberapa aktivitas hiburan layaknya game dan musik. Senet merupakan permainan papan yang paling populer saat itu. Juggling dan permainan bola sangat digemari oleh anak-anak. Gulat sempat terkenal dan terdokumentasi dengan baik di pemakaman Beni Hasan. Orang-orang kaya lebih suka berburu dan berlayar.


Makanan

Secara garis besar, hidangan original Mesir Kuno hingga sekarang masih sama, yaitu roti gandum dan bir. Lauk berupa sayuran seperti bawang putih dan merah, biji-bijian dan ara. Anggur dan daging biasanya dikonsumsi orang-orang kaya. Ikan, daging atau unggas bisa diasinkan atau dikeringkan kemudian direbus atau dibakar.

Arsitektur

Karya aritektur Mesir Kuno yang paling terkenal yaitu Piramida Giza dan Kuil di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan dibiayai oleh pemerintah dengan tujuan religius maupun menunjukkan kekuasaan Pharaoh. Bangsa Mesir Kuno adalah arsitek handal, hanya dengan menggunakan peralatan sederhana mereka mampu menyusun sedimikian rupa bebatuan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Kediaman orang-orang Mesir Kuno terbuat dari batu atau kayu yang rapuh sehingga sangat sedikit yang masih berdiri hingga saat ini. Kediaman kaum elit cenderung lebih rumit ketimbang kaum biasa. Seperti halnya istana di Malkata dan Amarna yang menunjukkan hiasan yang indah pada tembok dan lantai bangunan. Struktur penting seperti kuil, dibuat dari bebatuan kokoh sehingga dapat bertahan lebih lama.
Seni

Mesir Kuno menggunakan seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500 tahun, seniman mengikuti bentuk artistik yang berkembang pada era Kerajaan Lama. Aliran ino memiliki prinsip-prinsip kuat yang harus diikuti sehingga tidak mudah berubah maupun terpengaruh aliran lain. Perpaduan antara teks dan gambar tergabung menjadi kesatuan yang harmonis dan biasanya tergambar pada dinding-dinding kuil atau makam, patung dan peti.

Seniman Mesir Kuno menggunakan batu atau kayu sebagai bahan dasar untuk memahat. Cat didapatkan dari mineral seperti bijih besi (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Cat dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan, disimpan untuk kemudian diberi air ketika hendak digunakan. Pharaoh menggunakan relief untuk mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit kerajaan atau peristiwa religius. Di era Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam. Sebagai usaha menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah kematian, model ini diberi bentuk buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.


Agama dan Kepercayaan

Kepercayaan akan hal-hal gaib dan adanya kehidupan setelah kematian masih dipegang teguh oleh masyarakat Mesir Kuno secara turun-temurun. Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa yang memiliki kekuatan supernatural dan dapat dijadikan tempat untuk meminta perlindungan. Namun dewa-dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik. Mereka percaya bahwa dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak menunjukkan kekesalan.

Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang imam (priest). Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa. Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan untuk disembah oleh masyarakat. Masyarakat umum beribadah memuja patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu melindungi dari marabahaya.


Adat Pemakaman

Masyarakat Mesir Kuno mempertahankan adat pemakaman yang diyakini sebagai kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian. Berbagai kegiatan dalam adat ini antara lain proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi, upacara pemakaman, dan penguburan mayat bersama barang-barang yang akan digunakan oleh almarhum di akhirat. Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh mayat dimakamkan di dalam lubang gurun. Cara alami ini akan mengawetkan tubuh mayat melalui proses pengeringan. Kegersangan dan kondisi gurun telah menjadi keuntungan sepanjang sejarah Mesir Kuno bagi kaum miskin yang tidak mampu mempersiapkan pemakaman sebagaimana halnya kaum elit.

Kaum elit mulai menguburkan orang mati di kuburan batu, akibatnya mereka memanfaatkan mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal, membungkus tubuh menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat persegi panjang atau peti kayu. Pada awal dinasti ke-4, beberapa bagian tubuh mulai diawetkan secara terpisah dalam toples kanopik.


Militer

Angkatan militer Mesir Kuno bertanggung jawab untuk melindungi negara dari serangan asing, serta menjaga kekuasaan Mesir di Near East Kuno. Angkatan militer juga bertugas melindungi ekspedisi pertambangan ke Sinai selama era Kerajaan Tua dan pernah terlibat dalam perang saudara pada era Intermediet Kedua. Mereka juga terlibat dalam usaha menjaga keamanan di sepanjang jalur perdagangan.


TEKNOLOGI, PENGOBATAN DAN MATEMATIKA

Tembikar dan Kaca

Bahkan sebelum era Kerajaan Lama, bangsa Mesir Kuno telah mengembangkan sebuah material berkaca yang disebut faience (semacam tembikar berkaca yang bening). Faience adalah material keramik bukan tanah liat yang terbuat dari silika dengan sedikit tambahan kapur dan soda. Untuk sentuhan akhir bisa ditambahkan bahan pewarna (biasanya tembaga). Material tersebut digunakan untuk membuat manik-manik, ubin, arca, dan lainnya. Dengan teknik yang sama, bangsa Mesir kuno juga dapat memproduksi sebuah pigmen yang dikenal sebagai Egyptian Blue, yang diproduksi dengan menggabungkan silika, tembaga, kapur dan sebuah alkali seperti natron.

Bangsa mesir kuno juga mampu membuat berbagai macam objek dari kaca, namun tidak jelas apakah mereka sendiri yang mengembangkan teknik tersebut atau bukan. Tidak diketahui pula apakah mereka membuat bahan dasar kaca sendiri atau mengimpornya, untuk kemudian dilelehkan dan dibentuk. Namun mereka dipastikan memiliki kemampuan teknis untuk membuat objek dan menambahkan elemen mikro untuk mengontrol warna dari kaca tersebut. Banyak warna yang dapat mereka ciptakan, termasuk di antaranya kuning, merah, hijau, biru, ungu, putih, dan transparan.


Pengobatan
Permasalahan medis di Mesir kuno sebagian besar berasal dari kondisi lingkungan itu sendiri. Hidup dan bekerja di dekat sungai Nil mengakibatkan mereka terancam penyakit seperti malaria dan parasit schistosomiasis, yang dapat mengakibatkan kerusakan hati dan dan pencernaan. Binatang berbahaya seperti buaya dan kuda nil juga dapat menjadi ancaman. Cedera akibat pekerjaan yang sangat berat, terutama dalam bidang konstruksi dan militer, juga sering terjadi.

Tabib-tabib Mesir Kuno termasyhur dengan kemampuan pengobatan mereka dan beberapa masih dikenang meskipun telah lama meninggal, seperti Imhotep contohnya. Herodotus mengatakan bahwa terdapat pembagian spesialisasi yang tinggi di antara tabib-tabib Mesir. Misalnya beberapa tabib hanya mengobati permasalahan pada kepala atau perut, sementara yang lain hanya mengobati masalah mata atau gigi. Pelatihan untuk tabib terletak di Per Ankh atau institusi "Rumah Kehidupan," yang paling terkenal terletak di Per-Bastet pada era Kerajaan Baru dan di Abydos serta Sais pada Periode Akhir. Sebuah papirus medis menunjukkan bahwa bangsa Mesir memiliki pengetahuan empiris soal anatomi, luka, dan perawatannya.


Pembuatan Kapal

Bangsa Mesir Kuno telah memahami bagaimana merakit papan kayu menjadi lambung kapal sejak tahun 3000 SM. Penilitian menunjukkan bahwa kapal tertua yang pernah ditemukan berjenis Kapal Abydos Kapal-kapal terebut terbuat dari papan kayu yang "dijahit" menggunakan sebuah tali pengikat. Awalnya kapal-kapal tersebut diperkirakan milik Pharaoh Khasekhemwy karena ditemukan dipemakaman sang Pharaoh, namun ternyata umur kapal tersebut lebih tua. Bagaimanapun juga meskipun bangsa Mesir Kuno memiliki kemampuan untuk membuat kapal yang sangat besar dan mudah dikendalikan di atas sungai Nil, mereka tidak dikenal sebagai pelaut yang handal.

Matematika

Perhitungan matematika tertua yang ditemukan berasal dari periode Naqada, yang juga menunjukkan bahwa bangsa Mesir ketika itu telah mengembangkan sistem bilangan. Nilai penting matematika bagi seorang intelektual saat itu digambarkan dalam sebuah surat fiksi dari era Kerajaan Baru. Pada surat itu, penulisnya mengusulkan untuk mengadakan kompetisi antara dirinya dan ilmuwan lain berkaitan dengan masalah penghitungan sehari-hari seperti penghitungan tanah, tenaga kerja, dan padi.

Teks seperti Papirus Matematika Rhind dan Papirus Matematika Moskwa menunjukkan bahwa bangsa Mesir Kuno dapat menghitung empat operasi matematika dasar yaitu: penambahan, pengurangan, pengalian dan pembagian. Kemudian menggunakan pecahan, menghitung volume kubus dan piramid, serta menghitung luas kotak, segitiga, lingkaran, dan bola. Mereka memahami konsep dasar aljabar dan geometri, serta mampu memecahkan persamaan simultan.



DEWA DAN DEWI

1. Amun

Amun adalah dewa terkuat dalam kepercayaan Mesir Kuno. Dia juga memiliki julukan King of the Gods. Amun adalah salah satu dewa paling penting dalam sejarah Mesir Kuno. Sebuah kuil di Thebes dibangun untuk menghormatinya.
2. Anubis

Anubis adalah Dewa Kematian dan Pembalsaman. Anubis berbentuk manusia dengan kepala serigala. Konon, Anubis lah yang membalsam Osiris ketika dia tewas bertempur melawan Seth. Para imam mengenakan topeng Anubis saat upacara pemakaman.

3. Aten

Aten adalah wujud asli dari Dewa Matahari Ra. Selama era Akhenaten, Aten disebut sebagai Raja Para Dewa.

4. Atum

Atum adalah pencipta para dewa. Mesir Kuno percaya bahwa Atum adalah dewa pertama yang muncul di bumi.

5. Bastet

Bastet adalah Dewi Pelindung. Bastet biasanya muncul sebagai dewi yang lembut dengan kepala seekor kucing. Dia merupakan putri dari Dewa Matahari Ra. Sebuah kuil raksasa di Bubastis dibangun untuk menghormatinya.

6. Bes

Bes adalah dewa pelindung wanita hamil, bayi dan keluarga. Mesir Kuno percaya bahwa Bes melindungi orang dari racun ular dan kalajengking.

7. Geb

Geb adalah Dewa Bumi. Geb adalah ayah dari Osiris, Isis, Nepthys dan Seth. Dia adalah suami dari Dewi Langit Nut. Ketika Osiris tewas dibunuh Seth, Geb menjadikan Horus sebagai penguasa kehidupan. Masyarakat Mesir Kuno percaya bahwa ketika terjadi gempa bumi itu berarti Geb sedang tertawa.

8. Hapi

Hapy adalah Dewa Sungai Nil. Hapy merupakan dewa yang penting dalam Mesir Kuno karena dia yang membawa banjir dari Sungai Nil setiap tahun untuk pengairan.

9. Hathor

Hathor adalah Dewi Cinta dan Kebahagiaan. Hathor merupakan istri dari Horus dan terkadang disebut sebagai ibu para Pharaoh. Sebuah kuil dibangun di Dendera untuk menghormatinya.

10. Horus

Horus adalah Dewa Langit. Dia diketahui sebagai penguasa dan pelindung Mesir. Horus merupakan putra dari Osiris dan Isis. Dalam pertempuran melawan Seth, Horus kehilangan salah satu matanya dan dijadikan simbol perlindungan oleh masyarakat Mesir Kuno. Masyarakat modern meyakini bahwa simbol mata satu Horus adalah tanda dari Dajjal/Anti-Kristus.

11. Isis

Isis adalah Dewi Pelindung. Dia akan menggunakan sihir yang sangat kuat untuk menolong orang yang membutuhkan. Isis merupakan istri Osiris dan ibu dari Horus. Isis seringkali digambarkan menimang Horus dipangkuannya. Isis juga dihubungkan dengan singgasana karena pangkuannya adalah "singgasana pertama" yang diduduki Horus. Sebuah kuil di Phile masih berdiri kokoh untuk menghormatinya.

12. Khepri

Khepri adalah Dewa Penciptaan, Pergerakan Matahari dan Kelahiran. Penampilan Khepri adalah manusia dengan kepala kumbang tahi (Scarab). Masyarakat Mesir Kuno percaya bahwa scarab datang entah dari mana, begitu pula peradaban Mesir Kuno yang datang entah dari mana. Itulah sebabnya mengapa kumbang tahi dihormati. Dalam beberapa kisah, Khepri dihubungkan dengan Dewa Atum. Dia juga dipercaya selalu menekan Dewa Matahari Ra tetap di atas langit setiap hari.

13. Khnum

Khnum adalah Pencipta Dewa dan Dewa Penggenangan. Konon Khnum lah yang menciptakan orang-orang Mesir Kuno dari sebuah roda gilingan.

14. Ma'at

Ma'at adalah Dewi Kebenaran, Keadilan dan Keselarasan. Dia dihubungkan dengan keseimbangan segala sesuatu di bumi. Ma'at merupakan putri dari Dewa Matahari Ra. Pada relif-relif tergambar bahwa Pharaoh membuat persembahan kepada Ma'at untuk menunjukkan keadilan.

15. Nephthys

Nephthys adalah Dewi Pelindung Kematian. Dia adalah saudari dari Osiris dan Isis sekaligus istri bagi Seth. Nephthys merupakan ibu dari Anubis. Dia digambarkan sering muncul di atas peti mati atau upacara pemakaman.

16. Nun

Nun adalah air kekacauan dalam sejarah penciptaan Mesir Kuno. Nun adalah hal yang pertama ada di bumi sebelum daratan.

17. Nut

Nut adalah Dewi Langit yang badannya digunakan sebagai kanopi untuk menutupi bumi. Dia juga saudari sekaligus istri bagi Dewa Bumi Geb dan ibu bagi Osiris, Isis, Seth dan Nephthys. Mesir Kuno percaya bahwa Nut menelan Ra pada penghujung hari dan melahirkannya kembali keesokan paginya.

18. Osiris

Osiris adalah Dewa Kematian dan penguasa alam baka. Osiris merupakan ayah dari Horus. Dia juga saudara dari Nephtyhs dan Seth serta suami bagi Isis. Osiris dikenal juga sebagai Dewa Reinkarnasi dan Kesuburan. Sebuah kuil megah dibangun di Abydos sebagai penghormatan.

19. Ptah

Ptah adalah dewa bagi para seniman. Digambarkan sebagai seseorang yang menggunakan kain ketat dan membawa sebuah tongkat.

20. Ra

Ra adalah Dewa Matahari dan salah satu dewa yang paling penting dalam sejarah Mesir Kuno. Mesir Kuno percaya bahwa Ra berkunjung ke alam baka saat malam hari dalam bentuk manusia berkepala elang.

21. Ra-Horakhty

Ra-Horakhty adalah penggabungan wujud antara Ra dan Horus. Dikenal dengan sebutan Dewa Fajar.

22. Sekhmet

Sekhmet adalah Dewi Perang. Umumnya digambarkan sebagai wanita dengan kepala singa.

23. Seshat

Seshat adalah Dewi Penulisan dan Pengukuran. Digambarkan sebagai wanita yang menggunakan kain dari kulit macan.

24. Seth

Seth adalah Dewa Kekacauan. Digambarkan sebagai manusia dengan kepala binatang (tidak diketahui jenisnya). Seth dikaitkan dengan segala malapetaka di Mesir. Dia merupakan saudara Osiris dan Isis sekaligus istri bagi Nephthys.

25. Shu

Shu adalah Dewa Udara. Dia yang mengangkat Nut ke atas sehingga dapat menutupi Geb sebagai kanopi.

26. Sobek

Sobek adalah Dewa pelindung Sungai Nil. Digambarkan sebagai manusia dengan kepala buaya.


27. Tawaret

Tawaret adalah Dewi pelindung ibu hamil dan bayi. Digambarkan sebagai kuda nil dengan badan singa, punggung dan ekor dari buaya, serta dada dan perut ibu mengandung.

28. Tefnut

Tefnut adalah Dewi Kelembaban. Dia merupakan istri dari Shu dan ibu dari Geb dan Nut. Digambarkan sebagai wanita dengan kepala singa dan membawa sebuah tongkat.

29. Thoth

Thoth adalah Dewa Pengetahuan. Mesir Kuno percaya bahwa Hieroglif ditulis oleh Thoth. Digambarkan sebagai pria yang memiliki kepala burung Ibis (bangau).


PHARAOH

1. Menes

Menes adalah salah satu Pharaoh yang paling diperdebatkan hingga sekarang. Beberapa bukti menyebutkan bahwa dia orang pertama yang berhasil menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah sebagai suatu kesatuan. Oleh karena itu dia dianggap sebagai Pharaoh pertama yang berkuasa. Dia memiliki julukan yaitu Scorpion King. Jika hal tersebut benar, diperkirakan dia memiliki nama lain Narmer yang berkuasa sekitar 3100 SM sebagai Dinasti Pertama.

2. Khufu

Khufu diyakini sebagai Pharaoh yang mengkoordinir pembangunan piramid terbesar di Mesir, Piramida Raksasa Giza. Dia tidak menggunakan budak dalam pembangunan tersebut. Melainkan orang-orang yang terkena bencana akibat banjir dari Sungai Nil. Dia memberikan pakaian, makanan serta hal apapun yang dibutuhkan keluarga pekerja sebagai upah. Terlepas dari itu semua, Khufu dikenal sebagai Pharaoh yang kejam.

3. Khafre

Khafre atau yang dikenal sebagai Chepren, berkuasa mulai 2520 - 2494 SM. Dia merupakan putra dari Khufu. Sebagai Pharaoh, Khafre diketahui senang membangun patung.

Patung buatannya yang paling bersejarah adalah Sphinx Raksasa di depan Piramida Raksasa Giza. Pada faktanya, muka dari Great Sphinx mirip dengannya. Dia juga membangun Piramida Chepren di dekat Piramida Raksasa Giza. Piramida Chepren terlihat lebih tinggi karena dibangun di daerah yang sedikit lebih tinggi.


4. Hatshepsut

Hatshepsut adalah istri pertama sekaligus ratu bagi Thutmose II. Mereka berkuasa atas Mesir pada 1518 SM hingga kematian Thutmose II pada 1504 SM. Kemudian dia mendeklarasikan dirinya sebagai Pharaoh. Oleh karena kejadian itu, Hatshepsut merupakan Pharaoh wanita pertama dalam sejarah Mesir Kuno.

Selama masa pemerintahannya, perekonomian Mesir mulai berkembang. Dia memperluas hubungan dagang dengan negara-negara tetangga. Dia juga membangun beberapa kuil dan monumen yang indah. Terlepas dari semua itu, dia memiliki kepribadian yang unik. Yaitu dia menggunakan jenggot palsu dan mengenakan busana pria.


5. Tutankhamun

Tutankhamun menjadi Pharaoh pada 1333 SM dan saat itu umurnya baru 9 tahun. Dia berkuasa atas Mesir selama 9 tahun. Walaupun dia bukan Pharaoh yang hebat, namun ada hal menarik yang membuatnya terkenal. Di pemakamannya terdapat banyak sekali harta karun menarik seperti singgasana, ranjang, kereta kuda, pakaian dan patung-patung dewa.

Selain itu, konon makam Tutankhamun disegel dengan sebuah kutukan. Barang siapa membuka makam tersebut akan meninggal. Para arkeologis dari Inggris berhasil menembus makam tersebut namun banyak dari mereka yang meninggal. Di dalam pemakamannya sendiri terdapat 4 ruangan penyimpanan harta karun yang diperkirakan berjumlah 5000 lebih barang. Ditaksir harga harta karun Tutankhamun mencapai $13.000.000. Yang masih menjadi misteri hingga sekarang adalah belum diketahui dengan jelas penyebab kematiannya dan mengapa semua hartanya dimasukkan ke dalam makam.


6. Ramses II

Ramses II diangkat menjadi Pharaoh pada 1279. Pada saat itu usianya sekitar 30 tahun. Dia memiliki banyak istri, 111 putra dan 51 putri. Dia juga merupakan seorang ksatria tangguh. Pada tahun ke-4 pemerintahannya, dia berperang untuk memperluas wilayah di Afrika dan Asia Barat yang dimiliki oleh bangsa Hitite. Hitite adalah lawan yang sangat tangguh. Namun Ramses II berhasil menaklukan dan membuat perjanjian bahwa tanah di Asia Barat dibagi dua. Dia juga membangun beberapa kuil selama masa pemerintahannya.

7. Ramses III

Pada masa pemerintahan Ramses III, yaitu sekitar 1182 - 1151 SM, Mesir mengalami perubahan besar. Dia adalah seorang pemimpin militer terbaik yang pernah dimiliki Mesir Kuno. Ramses III menyemalatkan Mesir dari serangan luar berkali-kali. Pada tahun ke-5 pemerintahannya, dia menyiapkan sebuah taktik cerdas. Dia mengetahui bahwa Libya akan menyerang Mesir, namun serangan itu tidak ada apa-apanya.

Ramses III juga sempat membangun beberapa kuil dan monumen. Kemenangan besarnya dapat dilihat pada lukisan dinding kuil miliknya di Medinet Habu, dekat Luxor. Dia memiliki dua istri dan banyak selir. Tiye, salah satu selirnya menginginkan putranya, Pangeran Pentaweret, mewarisi tahta. Dia dan pasukannya berencana untuk membunuh Ramses III dengan sihir dan racun. Rencana itu berhasil diketahui namun sayangnya Ramses III sudah terluka parah. Saat selirnya akan diadili, Ramses III meninggal. Ramses III merupakan pemimpin terbesar dan terakhir Mesir. Karena setelah itu, Mesir jatuh ke tangan bangsa lain.


8. Cleopatra VII

Cleopatra VII adalah putri dari Ptolomeus XII Auletes. Dia memiliki dua kakak perempuan dan dua adik laki-laki. Cleopatra VII adalah perempuan yang paling menarik dalam sejarah Mesir. Dia dikenal karena intelejensinya, rayuan, ambisi dan 'kenakalannya'. Ketika dia berusia 17 tahun, ayahnya meninggal dan menyisakan dia dan adiknya yang berumur 10 tahun (Ptolomeus XIII), bertanggung jawab atas Mesir.

Ketika tentara Roma yang dikepalai Julius Caesar tiba di Mesir, dia jatuh cinta pada Cleopatra. Setelah beberapa tahun, mereka pindah ke Roma. Mereka tinggal disana hingga Julius terbunuh pada 44 SM. Kemudian Cleopatra kembali ke Mesir dan menikahi adiknya, Ptolomeus XIII yang pada saat itu sebagai Pharaoh. Namun tidak begitu lama, adiknya tewas karena racun dan Cleopatra diangkat menjadi Pharaoh.

Mark Antony, seorang jendral Roma, jatuh cinta kepada Cleopatra dan meikahinya. Cleopatra melihat ini sebagai kesempatan untuk memperluas kekuasaannya. Dia berkeinginan menguasai sisi barat Kerajaan Roma. Mark Antony dan Cleopatra berkuasa pada 41 - 31 SM. Ketika mereka berada di Roma, jendral Roma yang bernama Octavius berhasil mengalahkan pasukan mereka. Kemudian mereka kabur ke Mesir. Mendengar laporan yang salah bahwa Cleopatra bunuh diri, Mark Antony tidak terima dan menusukkan sendiri pedangnya hingga dia tewas. Ketika tentara Octavius dalam perjalanan untuk menangkap Cleopatra, dia akhirnya bunuh diri sebelum berhasil ditangkap.